Cara Membantu Anak Mengatasi Fobia Akan Kuman

Cara Membantu Anak Mengatasi Fobia Akan Kuman
Credits: Freepik

Bagikan :


Anak-anak yang dibesarkan di era pandemi Covid-19, dan adanya infeksi virus lain seperti hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, serta virus lain mungkin akan menyebabkan anak-anak menjadi lebih sadar akan kebiasaan hidup sehat. Namun sebagian dari mereka juga sangat mungkin mengembangkan fobia akan kuman, terutama dengan santernya pemberitaan penularan virus yang dapat dengan mudah diakses di media manapun.

 

Apa itu Germophobia?

Germophobia atau disebut juga mysophobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap kuman. Seseorang dengan germophobia akan berusaha sekeras mungkin mennghindari situasi yang membuat mereka terpapar oleh kuman.

Fobia ini memungkinkan seseorang terjebak dalam perilaku berulang yang memengaruhi kualitas hidup, mirip dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD).

 

Tanda-Tanda Fobia Kuman

Sebenarnya hampir semua orang memiliki fobia terhadap kuman, namun ketika kecemasan ini dibiarkan berkembang dan menjadi ekstrem, maka ketakutannya akan menjadi teror di dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum, orang dengan fobia kuman mengalami beberapa gejala di antaranya:

  • Rasa takut yang besar akan kuman
  • Kecemasan akan terpapar kuman
  • Menghindari situasi yang berisiko menyebabkan terpapar kuman
  • Menghabiskan waktu lebih lama dalam menyiapkan hal atau membersihkan sesuatu untuk mencegah kuman
  • Kesulitan untuk merasa nyaman dan berkonsentrasi karena selalu takut akan kuman

Seseorang dengan fobia kuman juga mungkin mengalami:

  • Peningkatan detak jantung
  • Keringat berlebihan
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Kesemutan di seluruh tubuh
  • Gemetar
  • Ketegangan otot
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kesulitan untuk rileks

Gejala fobia kuman pada anak juga mungkin disertai:

  • Tantrum
  • Menangis dan berteriak
  • Kesulitan untuk tidur lelap
  • Gugup dan waspada
  • Menolak jauh dari orang tua

 

Cara Membantu Anak Mengatasi Fobia akan Kuman

Di satu sisi, orang tua akan merasa aman ketika anaknya waspada terhadap kuman dan menjalankan kebiasaan hidup sehat. Namun apabila anak mengalami ketakutan berlebihan akan kuman tentunya akan menjadi masalah yang baru di kemudian hari. Untuk itu, yuk bantu anak mengatasi fobianya dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Jadilah role model bagi anak tentang kesadaran akan hidup bersih dan sehat, tanpa melakukannya secara berlebihan. Gunakan suara yang lembut untuk mengingatkan anak dan manfaatkan lagu atau nyanyian ketika mencuci tangan atau ketika mengenakan masker sehingga anak tidak selalu tegang.
  • Buat catatan yang mengingatkan anak mengapa mencuci tangan itu penting dan kapan harus melakukannya tanpa bersikap berlebihan.
  • Jika anak sudah menjalani kebiasaan hidup bersih dan sehat, batasi pembicaraan berlebihan tentang kuman agar perhatian anak tidak selalu berfokus pada kuman.
  • Buat diskusi tentang hal lain, misalnya tentang film yang sedang tayang, buku yang semalam dibaca bersama anak, atau hal menarik lainnya.
  • Ajak anak berdiskusi tentang ketakutannya, dan jelaskan bagaimana anak Anda telah melakukan hal yang benar dengan menjaga kebersihan dengan perilaku hidup sehat yang tidak berlebihan.
  • Ajak anak melakukan aktivitas yang membuat rileks, misalnya membaca buku, berolahraga, berjalan-jalan di taman atau mendengarkan musik.
  • Ajarkan pula pada anak bahwa hidup sehat bukan sebatas menjaga diri dari kuman, namun juga dapat dilakukan dengan cara makan makanan bergizi, mendapatkan tidur yang cukup, dan berolahraga.

Jika ketakutan anak menyebabkan serangan panik, tantrum dan perilaku mencuci tangan berlebihan hingga membuat tangan terluka, maka Anda perlu membawa anak menemui dokter atau psikolog. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapis untuk anak yang akan membantu anak menghadapi rasa takut berlebihan akan kuman.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 00:32